Pengobatan Gangguan Kecemasan dan Depresi Pada Ibu Hamil

4:00 PM
Untuk diketahui, ada 2 pilihan yang bisa anda coba untuk mengatasi masalah depresi dan kecemasan pada kehamilan. Yang pertama adalah dengan beberapa jenis terapi yang sama sekali tidak menggunakan obat-obatan – sehingga dipercaya sangat aman bagi bayi dalam kandungan.

Sedangkan bagi ibu hamil yang memang perlu mengkonsumsi obat, maka tersedia juga beberapa pilihan (minim resiko) yang diketahui sangat ampuh.

pilihan pengobatan untuk mengatasi depresi dan rasa cemas ibu hamil

Mengatasi Depresi dan Gangguan Kecemasan Ibu Hamil Tanpa Obat

Perawatan-perawatan berikut diketahui dapat membantu wanita hamil dengan depresi ringan hingga sedang.
  • Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) – dimana seorang terapis berpengalaman akan mengajarkan pendekatan baru untuk mengelola pikiran dan emosi ibu hamil.
  • Asam lemak Omega-3 esensial, yang bisa anda dapatkan dalam makanan seperti ikan berminyak dan kacang kenari – ini akan bertindak sebagai mood-booster alami.
  • Terapi cahaya, dimana pasien akan dipaparkan dengan sinar matahari buatan pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari – tujuannya untuk membantu meringankan gejala depresi.
  • Akupuntur, yaitu praktek pengobatan Cina yang melibatkan jarum-jarum halus yang ditusukkan pada titik-titik tertentu di tubuh anda – tujuannya untuk mempengaruhi suasana hati


Pengobatan Dengan Antidepresan

Jika saat ini anda minum obat depresi atau kecemasan, maka konsultasikan dulu pada psikiater anda sebelum berhenti.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association pada tahun 2006, menunjukkan bahwa, "Wanita yang menghentikan konsumsi antidepresan saat konsepsi memiliki 68% kemungkinan untuk kembali kambuh mengalami depresi selama kehamilan.”

“Sedangkan wanita yang meneruskan pengobatan mereka diketahui hanya memiliki tingkat kekambuhan sebesar 26%”, kata Stephanie Ho , MD – seorang psikiater reproduksi yang melakukan Praktek secara Swasta di New York City. Dan dari mereka yang kambuh, mayoritasnya harus mengulang kembali pengobatan selama kehamilan.


Bantu membagikan informasi ini ya Bunda!

Artikel Terkait

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »