Cara Efektif Mengatasi Mual-Mual dan Muntah Saat Hamil

10:41 PM
Sebelumnya, dokter atau bidan mungkin sudah memberikan saran jitu untuk mengatasi rasa mual dan muntah-muntah yang anda alami selama kehamilan.

Namun jika mual dan muntah yang anda alami tetap parah, atau tidak kunjung membaik setelah anda melakukan perubahan pada menu makan dan pola hidup anda, maka dokter anda mungkin akan meresepkan obat dalam jangka pendek – tentunya yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Tipe obat ini disebut dengan antiemetik. Beberapa antiemetik yang sering diresepkan bisa jadi memiliki efek samping, seperti contohnya adalah otot berkedut – walau ini jarang terjadi.

cara mengatasi mual dan muntah saat hamil

Beberapa merek antihistamin (yaitu obat yang sering digunakan untuk mengobati alergi) juga dapat berfungsi sebagai antiemetik. Dokter anda mungkin akan meresepkan antihistamin yang aman untuk dikonsumsi oleh wanita hamil. Jadi, kunjungi dokter jika anda mempertimbangkan menggunakan pengobatan guna meringankan gejala yang anda alami.

Beberapa Alternatif Pengobatan Mual dan Muntah Selama Hamil

Jahe

Ada cukup bukti yang mengatakan bahwa suplemen jahe dapat membantu mengurangi rasa mual dan muntah-muntah. Dan hingga saat ini, belum ada laporan mengenai efek samping yang disebabkan oleh mengkonsumsi jahe selama kehamilan.

Namun begitu, pastikan anda membeli produk suplemen jahe dari produsen yang memiliki reputasi. Atau belilah di apotik dan jangan membelinya di sembarang tempat. Anda bisa melihat lebih banyak mengenai vitamin dan suplemen kehamilan DISINI.

Beberapa ibu hamil mengatakan bahwa mengkonsumsi biskuit jahe ataupun meminum air jahe dapat mengurangi rasa mual mereka. Jadi, silahkan anda coba sendiri – yang mana yang paling cocok untuk anda.

Akupresur

Akupresur di pergelangan tangan juga dikatakan efektif dalam mengurangi rasa mual pada kehamilan. Teknik ini membutuhkan pita atau gelang khusus yang dikenakan di lengan anda.

Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh dapat menyebabkan otak melepaskan zat kimia tertentu yang membantu mengurangi mual dan muntah.

Sejauh ini belum ada laporan efek samping yang serius terkait penggunaan akupresur selama kehamilan. Meski begitu, beberapa ibu hamil mengatakan mengalami mati rasa, rasa sakit, dan bengkak di tangan mereka.


Kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan gejala mual dan muntah-muntah?

Jika anda terus muntah sehingga tidak ada makanan apapun yang dapat dicerna, maka kemungkinan terbesar anda pasti akan mengalami dehidrasi atau kekurangan gizi. Segera hubungi dokter atau bidan jika anda:
  • Memiliki urin yang berwarna sangat gelap, atau tidak buang air selama lebih dari delapan jam.
  • Tidak bisa makan ataupun minum selama 24 jam.
  • Merasa sangat lemah, pusing, ataupun pingsan ketika berdiri.
  • Lambung atau ulu hati terasa sangat nyeri.
  • Mengalami demam (suhu tubuh anda meningkat hingga 38° C atau lebih
  • Mengalami muntah darah

Sebagai tambahan informasi, Infeksi Saluran Kemih (ISK) juga dapat menyebabkan rasa mual dan muntah-muntah. ISK adalah infeksi yang biasanya menyerang kandung kemih, namun dapat menyebar hingga ke ginjal.

Jika anda merasa sakit ketika buang air kecil, atau terdapat darah dalam air kencing anda, maka kemungkinan anda mengalami infeksi ini – dan harus segera mendapatkan perawatan. Minum banyak air untuk mengencerkan urin anda serta mengurangi rasa sakit. Segera hubungi dokter anda – dan jangan lewat dari 24 jam.

Siapa saja yang paling beresiko mengalami mual dan muntah selama kehamilan?

Ada berbagai faktor berbeda yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala ini dalam tingkatan medium hingga parah. Berikut ini mereka-mereka yang paling beresiko:
  • Mengalami mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami gejala ini.
  • Mereka yang memiliki riwayat mabuk kendaraan (misalnya ketika naik mobil).
  • Mereka yang memiliki riwayat mual saat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
  • Mereka yang obesitas – dimana memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih.
  • Stres.
  • Menjalani kehamilan kembar.
  • Mereka yang menjalani kehamilan pertama.


Bantu membagikan informasi ini ya Bunda!

Artikel Terkait

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »